Playing victim merupakan perilaku seseorang yang menimpakan kesalahan pada pihak lain, padahal bisa jadi masalah tersebut berasal dari orang itu sendiri. Mengutip dari Healthline , orang-orang selalu mengidentifikasi diri sebagai korban memiliki keyakinan bahwa orang lain menyebabkan kesengsaraan yang ia alami dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah situasi. Alasan mengapa seseorang bisa bertindak demikian sangat beragam, antara lain untuk mengontrol atau memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain; membenarkan tindakan mereka; mencari perhatian; atau sebagai cara untuk mengatasi situasi tertentu. Playing victim merupakan perilaku yang toxic, terutama jika digunakan untuk memanipulasi seseorang. George K.Simon (1996) dalam In Sheep's Clothing: Understanding and Dealing with Manipulative People menulis manipulator sering menampilkan diri sebagai korban dari suatu keadaan atau tindakan orang lain. Tujuan dari pelaku playing victim adalah untuk mendapat b
MENUNGGU Ada apa dengan diriku, juga dirimu... Aku tahu bahwa diammu sedang menunggu, juga demikianpun dengan diamku... Sesungguhnya kita sedang sama-sama menunggu... Hanya saja kita sama-sama malu untuk mengaku... Ahaha sungguh kita memang selucu itu Sayang, jujurlah padaku.... Katakan bahwasanya kita sedang saling menunggu... Iya, menunggu ego kita turun bukan? Bunga Tanjung, 18 April 2021